Cerobong
asap dari kereta itu telah mengepul di udara. Lokomotif beserta gerbongnya
berlabuh di stasiun pemberhentian. Berangkat jauh dari Malang dan memilih
Sleman sebagi tempat persinggahanya.
Fenomena
“gerbong” acapkali terjadi dalam perhelatan liga akbar sepakbola negeri ini. Bursa
transfer yang ramai dibuka seringkali menyajikan kejutan. Perpindahan pemain
dari satu tim ke tim lain pun
kadang-kadang sulit di prediksi. Layaknya sensasi transfer ala taipan minyak
timur tengah di Liga Inggris, hal serupa juga acapkali terjadi di liga
Indonesia.
Atas
dasar bobroknya manajerisasi klub lama, telat di bayar gaji oleh klub lama
maupun di putus kontrak beramai-ramai oleh klub lama karena ingin revitalisasi
menjadi alasan di balik fenomena “gerbong” terjadi di bursa transfer pemain di
liga Indonesia. Ketika satu pemain berpengaruh pindah, maka pemain lainya ikut
pindah. Domino effect. Hal serupa pula terlah terjadi pada klub kebanggaan
warga Sleman, PSS Sleman, yang pada musim 2013/2014 ini “kelimpahan gerbong”
pemain dari Arema LPI.
Bobroknya
manajerisasi di klub Arema Liga Primer Indonesia (LPI), atau kloningan dari
Arema Cronus yang berkompetisi di Liga Super Indonesia (LSI), menjadi alsan di
balik itu semua. Pemain Arema LPI menganggap manajemen mereka seperti setengah
hati untuk ikut kompetisi musin 2013/2014. Sebagai pemain sebakbola yang
menghidupi dari lapangan hijau, mau tak mau pindah menjadi pilihan. Dan gerbong
itu mulai berjalan menuju Sleman.
PSS Sleman. Truly green. sumber: @PSS_Official1 |
Manajemen
PSS Sleman yang sedang menyongsong kompetisi Divisi Utama LPIS tak luput
mengamati pergerakan ini. Satu persatu pemain dari Arema LPI ikut seleksi dalam
pembentukan tim. Dimulai dari kipper, nama Ajisaka turt menghiasi mistar gawang
PSS Sleman musim ini. Kiper yang sempati dipanggil seleksi untuk Sea Games 2011
ini berpotensi sebagai penjaga gawang utama PSS Sleman musim 2013/2014.
Di
barisan pertahanan nama Wahyu Gunawan
dan Waluyo mejadi nama yang cukup di sorot. Kerjasamanya diharap bias bahu
membahu menggalang blok pertahanan Sleman bersama kapten Abda Ali dan Ade
Christian. Dan Usep Munandar, pemain berprofil tinggi ang malang melintang di
liga level atas di Indonesia bersama PSMS Medan, Persib Bandung dan Persik
Kediri melengkapi sektor defense.
Beralih
ke tengah jantung pertahanan PSS Sleman, darah muda dan power datang dari Juan
Revi yang berperan sebagai holding midfielder dan Anggo Julian sebagai pendistribusi bola. Komposis
2 gelandang ini kan ditemani playmaker idola publik Sleman yakni Anang Hadi
dalam hal mengkreasi serangan.
Di
depan yang merupakan sektor penggedor merupakan kesuksesan dari “gerbong” Arema
LPI berlabuh di Sleman. Pemain Timnas Singapura yang sempat mmebirakan gelar
AFF Cup buat negaranya, Noh Alam Shah atau akrab disapa Along mengisi satu slot
striker. Pemain yang dikenal tempramen ini diharapkan akan menjadi tumpuan
mesin gol bagi PSS Sleman dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama LPIS musim
2013/2014. Slot kedua bagi jung tombak lantas diberikan pada bomber muda yang
juga dating dari Arema LPI yaitu Moniega Bagus Suwardi.
Sebagai
klub yang mulai beranjak professional, skuad “gerbong” dari Arema LPI tadi
cukup menjanjikan. Tak tanggung-tanggung, manajemen mematok target juara dalam
kompetis divisi Utama LPIS 2013/2014. Dengan dukungan penuh dari Slemania dan
Brigata Curva Sud Sleman, hal ini bukan hal mustahil untuk di wujudkan. Kata professional
patut digaris bawahi, karena sejauh ini klub kebanggaan publik Sleman masih
bersih dari manipulasi manapun.
Dan
Gerbong Arema LPI berlabuh di Sleman.
@aditmaulhas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar