Tiga plot dihadirkan dalam
nostalgia masa kecil ketika hari Minggu tiap pukul 8 pagi. Pada plot pertama
kita akan mengenal bagaimana awal pertama pertemuan Nobita dan doraemon
beserta alat-alat yang keluar dari kantong ajaib. Kenangan masa kanak-kanak
itupun muncul.
Plot kedua merupakan yang paling banyak di sorot dalam film yang digagas untuk memperingati
80th penulis serial kucing ajaib ini, Fujiko F Fujio. Bagaimana dinamika love
struck dari Nobita dan Shizuka. Pembaca setia komik atau penonton serial setia
dari Doraemon pasti sudah tahu bagaimana intrik yang terjadi tentang kisah
cinta Nobita yang begitu menghiasi masa kecilnya. Berharap ingin bersanding di
pelaminan dengan seorang yang cantik pintar memainkan biola bernama Shizuka.
Dalam scene diceritakan bagaimana Nobita ingin tahu kejadian apa yang terjadi
dengan kisah cintanya dengan Shizuka ketika beranjak dewasa. Dengan mesin
waktu, Nobita bersama Doraemon melihat apa yang terjadi ketika Nobita beranjak
dewasa. Sayang, scene yang ditunggu para pecinta serial ini, ketika pernikahan
Nobita dan Shizuka tak ditampilkan. At least, dengan mesin waktunya, Nobita
telah melampaui masa depan untuk mengetahui siapa jodohnya kelak.
Nobita telah menemukan
kebahagiaan dan tugas Doraemon telah selesai menjadi penutup yang tersaji di
plot ketiga. Momen-momen ketika Doraemon telah sukses memberikan kebahagiaan
bagi Nobita dan harus pulang ke abad 21. Momen yang membuat para hipster
Doraemon menitikkan air mata ketika Doraemon menangis harus pulang dan
perjuangan tak kenal lelah Nobita untuk mengalahkan Giant.
Patut disayangkan ketika film ini
belum menjawab banyak pertanyaan yang sering ditunggu oleh pecinta Doraemon.
Bagaimana kehidupan Nobita dan kawan-kawan ketika beranjak dewasa? Apakah
Doraemon benar-benar sudah mencapai episode terakhirnya? Pertanyaan tersebut
masih menjadi sebuah misteri yang belum terjawab. Dan amat disayangkan pula
ketika film ini ternyata bocor sehingga bentuk illegalnya dalam .wmv bisa
beredar bebas dan gratis dari satu flashdisk ke flashdisk lainya.
Perjuangan menonton Doraemon sampai ke Magelang! |
Pengalaman menonton “Stand by Me,
Doraemon” di bioskop, walaupun lebih mahal dan harus keluar kota (bagi yang
berdomisili di Yogya) sungguh priceless. Kita bisa melihat sebuah fenomena
manusia yang terus berkembang. Para penikmat serial Doraemon yang sudah
berkeluarga misalnya mengajak anak-anaknya untuk ikut menonton serial kucing
ajaib dari Jepang, mengajak mengambil intisari kehidupan yang tersaji di dalam
kisahnya untuk kemudian merefleksikanya dalam kehidupan sehari-hari.
Ya, menonton kisah Doraemon dalam
“Stand by Me, Doraemon adalah sebuah upaya untuk membingkai masa lalu dan
melampaui masa depan.